Masalah jantung sering kali terlibat dalam kematian akibat penyelaman scuba. Detak jantung yang tidak normal, yang juga dikenal sebagai aritmia, dapat menjadi penanda gangguan jantung. Penelitian ini mengikuti 110 penyelam selama enam kali perjalanan menyelam dan mengkarakterisasi faktor-faktor yang berkontribusi pada aritmia pasca-penyelaman.
Kematian akibat menyelam sangat jarang terjadi, namun, dari kematian yang terjadi, sekitar 20 hingga 30 persen disebabkan oleh kematian jantung mendadak.
Sudden cardiac death, or SCD, is an abrupt, unexpected loss of heart function that results in fatality and often occurs in people who were previously presumed healthy. The exact mechanism that leads to SCD is unknown, but it is believed that a serious misfire in the heart’s rhythm, otherwise known as an arrythmia, is the culprit. A small amount of arrythmias are normal in daily life, but when they become more frequent, this can mean that the heart is impaired and that SCD is more likely.
Divers Alert Network memimpin sebuah penelitian untuk mengkarakterisasi faktor-faktor yang berkontribusi pada aritmia pada penyelam scuba untuk membantu mencegah kasus SCD di masa depan. Studi ini, yang saat ini sedang dalam tahap analisis, terdiri atas enam perjalanan menyelam selama beberapa hari untuk mengumpulkan data. Lokasi perjalanan bervariasi mulai dari akuarium air dingin di Barat Laut Pasifik Amerika, Karibia Selatan yang beriklim tropis, hingga rangkaian pulau terpencil di Samudra Pasifik Timur.
One hundred and ten certified scuba divers signed up to be research subjects. Each provided basic biological information, medical history, diving history, and had their heart chambers measured by a diagnostic cardiac sonographer. Prior to dive trips, subjects’ heart rhythms were analyzed, and at the end of dive trips their heart rhythms were analyzed again. Arrythmias were identified and any changes between the pre-trip and post-trip scans were noted.
Setelah enam perjalanan selesai, data diserahkan untuk analisis statistik. Meskipun hasilnya masih dalam proses dan belum dapat dibagikan kepada masyarakat umum, temuan awal sangat mengejutkan. DAN berharap bahwa penelitian ini akan berfungsi sebagai templat untuk eksplorasi fisiologi bawah air di masa depan dan akan menginspirasi penyelidikan di masa depan tentang perubahan irama jantung saat menyelam. Ketika penelitian ini dipublikasikan, DAN akan menerbitkan siaran pers untuk memberitahukan semua anggota penelitian dan komunitas selam yang tertarik.