Untuk mencegah cedera dan kematian akibat terhantam baling-baling dan kapal, penyelam dan nahkoda kapal harus secara proaktif mengetahui keadaan satu sama lain. Pastikan untuk memeriksa peraturan setempat sebelum meninggalkan dermaga.
Untuk Nahkoda
Kurangnya pengalaman dan kelalaian operator kapal merupakan faktor yang berkontribusi terhadap hantaman kapal dan baling-baling pada penyelam.
- Terus-menerus memperhatikan orang di dalam air. Perhatian operator adalah cara yang efektif untuk mencegah kecelakaan.
- Jangan menganggap penyelam selalu terlihat. Silau dari matahari, ombak, penumpang, kondisi cuaca, dan faktor lainnya dapat membuat visibilitas penyelam menjadi sulit.
- Bersiaplah. Pastikan Anda memiliki peralatan yang sesuai untuk merespons keadaan darurat termasuk kotak P3K, unit oksigen, perangkat komunikasi, dan pelatihan pertolongan pertama darurat.
- Patuhi protokol keselamatan. Pastikan mesin mati dan baling-baling dalam kondisi berhenti sebelum mengizinkan orang naik atau turun. Jangan izinkan orang berada di platform renang saat mesin dalam keadaan gigi masuk. Sebelum menghidupkan perahu, pastikan tidak ada yang berenang atau menyelam di dekat atau di bawah perahu.
- Jalin komunikasi yang jelas dengan penyelam dan perenang. Instruksikan penyelam dan perenang untuk selalu menjauhi baling-baling, bahkan saat baling-baling tidak bergerak (baling-baling yang tidak bergerak masih dapat menyebabkan cedera).
Untuk Penyelam
Ambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan Anda di dalam air. Pastikan Anda terlihat dan mematuhi hukum setempat.
- Buat sebuah rencana aksi darurat. Sebelum tiba di lokasi penyelaman, buatlah rencana tentang bagaimana Anda akan menanggapi dan mengevakuasi seorang penyelam yang terluka akibat terhantam kapal atau baling-baling.
- Jalin komunikasi yang jelas dengan operator kapal dan orang lain di atas kapal. Perhatikan prosedur kapal dan brifing penyelaman. Tunggu sampai operator kapal memberitahukan bahwa mesin sudah mati, dan aman untuk masuk ke air; ikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan untuk masuk dan keluar dari kapal.
- Jangan asumsikan bahwa Anda dapat terlihat di dalam air. Gunakan bendera selam untuk memberi sinyal terkait posisi Anda kepada orang-orang di atas kapal dan gunakan pelampung penanda permukaan saat berada di permukaan air.
- Senantiasa waspada. Selama safety stop pantaulah lalu lintas kapal.
- Tetap jauhi baling-baling setiap saat. Bahkan baling-baling yang terlepas pun dapat menyebabkan cedera.
Bendera Selam
Saat menyelam, kibarkan bendera. Pastikan bendera dalam keadaan kaku, terbentang dan dalam kondisi yang dapat dikenali.
Bendera Diver Down
Bendera ini secara eksplisit menandakan bahwa penyelam berada di dalam air dan harus selalu dikibarkan dari kapal atau pelampung ketika penyelam berada di dalam air. Ketika dikibarkan dari kapal, bendera diver down harus berukuran paling sedikit 20 inci kali 24 inci dan dikibarkan di atas titik tertinggi kapal. Saat dikibarkan dari pelampung, bendera harus berukuran setidaknya 12 inci kali 12 inci.
Bendera Alfa
Diakui secara internasional, bendera ini dikibarkan ketika mobilitas kapal dibatasi, yang menunjukkan bahwa kapal lain harus menyerahkan hak jalan. Bendera alfa dapat dikibarkan bersama dengan bendera penyelam turun saat penyelam berada di dalam air.
Pelampung Penanda Permukaan
Saat digunakan selama naik ke permukaan, pelampung penanda permukaan (SMB) akan membuat kehadiran penyelam lebih terlihat. Selain SMB, penyelam juga dapat menggunakan peluit atau sinyal suara, lampu selam atau cermin penanda untuk memberi tahu orang-orang di atas kapal tentang lokasi mereka di dalam air.