COVID-19 dan cedera saat menyelam merupakan dua hal yang sangat berbeda, tetapi keduanya memiliki banyak kesamaan yang perlu diperhatikan. Penyebabnya jelas berbeda; COVID-19 disebabkan oleh virus sedangkan cedera saat menyelam (khususnya penyakit dekompresi) disebabkan oleh perubahan tekanan. Kedua kasus tersebut berkisar dari ringan hingga berat, dan meskipun dapat menyebabkan kematian, tingkat kematian secara keseluruhan rendah. Seperti halnya cedera saat menyelam, ada beberapa individu yang berisiko lebih tinggi tertular COVID-19. Ada juga beberapa kesamaan dalam mekanisme patofisiologis yang mendasari dan faktor individu yang meningkatkan kemungkinan kondisi menjadi makin parah dan menyebabkan hal buruk. Pada akhirnya, hal yang kita pelajari tentang cara mencegah salah satunya mungkin akan berguna dalam mencegah munculnya risiko lainnya.
Penting untuk dipahami bahwa penyelam dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani dan mencegah kedua kondisi tersebut dengan menerapkan gaya hidup sehat dan secara efektif mengelola kondisi sebelumnya.
Aspek | COVID-19 | DCS | USIA | Fatalitas Scuba |
Penyebab | Infeksi virus | Dekompresi tidak memadai | Naik cepat ke permukaan tanpa membuang nafas | Banyak Penyebab |
Vektor | Orang yang terinfeksi | Tekanan alam lingkungan | Tekanan intra-alveolus | Banyak Faktor |
Paparan | Kontak erat dengan orang yang terinfeksi, ruang tertutup yang penuh sesak | Menyelam dengan gas terkompresi, terbang di ketinggian tinggi | Menyelam dengan gas terkompresi, intervensi medis | Imersi, submersi, gas terkompresi, pengerahan tenaga |
Agen | Virus | Gas inert terlarut | Gas alveolar, Gas ambient pada emboli iatrogenik | Intrinsik, ekstrinsik, perilaku |
Infektivitas/ Insiden cedera/ Ambang Batas | Kontak tidak terlindungi – 95% | 2/10.000 dalam penyelaman rekreasi, lebih besar dalam penyelaman deco, 6x lebih tinggi dengan PFO | Ambang: naik 3 kaki (1 meter) dengan napas penuh di paru-paru | |
Tingkat kematian orang sakit/cedera | 1% | <1% | 30% | 16/100.000 peserta; peningkatan 10 kali lipat untuk usia 60 dan lebih tua; Peningkatan 10 kali lipat pada penyelam CCR |
Mekanisme | Masuknya sel, multiplikasi, dan kematian sel, badai sitokin | Efek mekanis dan biologis gelembung dalam jaringan dan darah | Ekspansi paru yang berlebihan, emboli arteri | Banyak mekanisme |
Patofisiologi | Kerusakan endotel, inflamasi, kerusakan organ, hipoksemia, koagulasi | Kerusakan endotel, kerusakan pembuluh darah dan jaringan, iskemia lokal, koagulasi | Kerusakan alveolar, emboli udara, iskemia lokal | Henti jantung, tidak sadar, tenggelam, asfiksia |
Cedera ketergantungan-dosis | Beban virus tinggi, makin parah penyakitnya. Tidak sepenuhnya dapat diprediksi. | Lebih besar beban gas inert, dan lebih cepat dekompresi, DCS lebih mungkin terjadi. Tidak sepenuhnya dapat diprediksi. | Makin cepat pendakian, makin besar kemungkinan AGE. Mungkin ada efek emboli. | Pengerahan tenaga, kepadatan gas pernapasan |
Faktor risiko individu | Obesitas, usia tua, diabetes, hipertensi, merokok | Patent foramen ovale (PFO), diabetes, obesitas, usia tua, malas bergerak | Merokok, penyakit paru-paru, usia tua, kurangnya keterampilan | Usia tua, penyakit aterosklerotik, diabetes, obesitas |
Kelompok risiko tertinggi | Penyelam yang lebih tua dengan beberapa kondisi yang sudah ada sebelumnya | Penyelam yang lebih tua dengan beberapa kondisi yang sudah ada sebelumnya | Penyelam yang lebih tua dengan beberapa kondisi yang sudah ada sebelumnya | Penyelam yang lebih tua dengan beberapa kondisi yang sudah ada sebelumnya |
Tabel 1
Meskipun penyelam sudah mengetahui penyebab COVID-19 dan DCI, penting untuk memerhatikan sifat ketergantungan dosis dari kedua kondisi dan peran faktor risiko individu.
Pada COVID-19 dan DCS, makin besar dosis agen penyebab, makin besar kemungkinan penyakit menjadi parah. Dalam kasus COVID-19, kontak dekat dengan orang yang terinfeksi saat Anda tidak terlindungi kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi, dan makin besar beban viral, makin parah penyakitnya. Dalam menyelam, jika Anda menyelam lebih dalam, dalam waktu yang lama, dan naik dengan cepat, kemungkinan besar Anda akan terkena kasus DCS yang parah.
Satu-satunya cara untuk benar-benar aman adalah dengan mengisolasi diri atau tidak menyelam. Namun, untungnya kita memiliki sarana untuk melindungi diri kita sendiri sehingga kita dapat mengendalikan risiko saat berpartisipasi dalam penyelaman. Mempelajari dan mengikuti langkah-langkah perlindungan adalah fokus dari pelatihan scuba. Selalu ada tindakan perlindungan terhadap penyakit menular seperti COVID-19, dan kita semua harus terampil dalam hal ini.
Faktor Risiko Individu
Faktor risiko individu tertentu dapat meningkatkan keparahan COVID-19 dan DCS.
Di antara kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya yang dapat meningkatkan risiko COVID-19 parah, berikut tiga kondisi yang utama:
- Obesitas
- Diabetes (dengan komplikasi seperti kerusakan organ)
- Tekanan darah tinggi (dengan komplikasi seperti kerusakan jantung atau penyakit ginjal)
Hal umum yang terjadi pada ketiga kondisi tersebut adalah peradangan yang memengaruhi endotelium, lapisan tipis sel yang melapisi permukaan bagian dalam pembuluh darah. Baik menyelam maupun terpapar COVID-19 dapat memengaruhi endotelium. Kondisi yang sudah ada sebelumnya yang merusak endotelium sendiri juga meningkatkan risiko COVID-19 yang parah dan menyebabkan hal buruk baik pada COVID-19 dan cedera saat menyelam. Peradangan kronis melemahkan respon imun dan meningkatkan risiko pembekuan.
Obesitas memperparah COVID-19 dan kematian hingga 40 persen. Di antara masalah lain, hal ini menghambat ekspansi paru normal selama pernapasan dan mempersulit pemberian ventilasi dalam keadaan darurat. Untuk penyelam, obesitas menimbulkan masalah dengan kontrol daya apung, jaringan lemak mungkin berperan dalam pembentukan gelembung, dan dalam keadaan darurat, pertolongan untuk penyelam yang berat menjadi susah dilakukan.
Baik dalam COVID-19 dan cedera menyelam, usia individu merupakan faktor risiko yang sudah pasti. Usia dikaitkan dengan perubahan simtomatik dan asimtomatik dalam tubuh yang merusak endotelium dan mengurangi kesempatan untuk sembuh secara keseluruhan. Dengan bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah. Penyelam yang lebih tua cenderung menghasilkan gelembung dan menderita DCS.
Skenario terburuk adalah adanya beberapa kondisi dan faktor risiko yang sudah ada sebelumnya. Dengan adanya COVID-19, beberapa kondisi yang sudah ada sebelumnya dapat memperparah penyakit, bahkan pada orang yang lebih muda. Dalam menyelam, beberapa kondisi yang sudah ada sebelumnya secara signifikan meningkatkan risiko kematian penyelam scuba.
Melakukan perubahan gaya hidup dapat membantu meringankan kondisi yang sudah ada sebelumnya dan mengurangi kerentanan seseorang terhadap DCS atau COVID-19.
Mitigasi Risiko
Dengan melakukan lockdown COVID-19 dan tidak menyelam, ada prinsip dasar dalam mitigasi risiko untuk penyakit menular dan cedera yang dapat membantu meningkatkan hasilnya, antara lain:
- Hindari atau kurangi paparan
- Gunakan alat pelindung
- Kurangi kerentanan individu
- Tingkatkan ketahanan individu
- Pertahankan kesadaran
- Lakukan diagnosis dan beri pengobatan secepatnya
Karena perbedaan kedua kondisi tersebut, pengendalian paparan dan perlindungannya pun berbeda. Dalam penyelaman scuba, batasi muatan gas inert dengan menyelam secara konservatif dan kendalikan kecepatan naik Anda. Sementara untuk membatasi penyebaran COVID-19, jaga jarak dan pakai masker.
Mengurangi kerentanan individu terhadap salah satu kondisi dapat dicapai melalui intervensi yang sama. Dengan obesitas, misalnya, pengurangan berat badan sebesar 5 persen dapat membantu mengendalikan diabetes dan tekanan darah tinggi serta membuat latihan fisik tidak terlalu berat. Hal ini berarti dapat menurunkan risiko COVID-19 yang parah dan cedera saat menyelam.
Meski bertambahnya usia tidak bisa ditunda, proses penuaan bisa diperlambat dengan pola hidup sehat dan aktivitas fisik yang teratur.
Perbandingan lebih lanjut mengenai langkah-langkah mitigasi risiko disajikan pada Tabel 2: Mitigasi Risiko.
Keterkaitan | COVID-19 | DCS | USIA | Fatalitas Scuba |
Hindari paparan atau kurangi beban agen | Menjaga jarak, menggunakan masker, memakai APD Lengkap untuk tenaga medis | Amati batas tanpa dekompresi, gunakan nitrox, kendalikan pendakian, lakukan safety stop | Cegah keadaan darurat, kendalikan pendakian | Pemeriksaan kesehatan pra-partisipasi, penyelaman konservatif, hindari pengerahan tenaga |
Penurunan kerentanan dengan menghilangkan faktor risiko | Gaya hidup sehat, pengurangan berat badan, tidak merokok, olahraga teratur: - meminimalkan peradangan - menurunkan tekanan darah - meningkatkan kesehatan endotel - meningkatkan kapasitas kardio-pernapasan | Gaya hidup sehat, pengurangan berat badan, tidak merokok, olahraga teratur: - meminimalkan peradangan - menurunkan tekanan darah - meningkatkan kesehatan endotel - meningkatkan kapasitas kardio-pernapasan | Gaya hidup sehat, pengurangan berat badan, tidak merokok, olahraga teratur: - meminimalkan peradangan - menurunkan tekanan darah - meningkatkan kesehatan endotel - meningkatkan kapasitas kardio-pernapasan | Gaya hidup sehat, pengurangan berat badan, tidak merokok, olahraga teratur: - meminimalkan peradangan - menurunkan tekanan darah - meningkatkan kesehatan endotel - meningkatkan kapasitas kardio-pernapasan |
Meningkatkan resistensi host | Vaksinasi | Penutupan PFO | Latihan keterampilan, pemeriksaan sebelum menyelam | Tetap menjaga kesehatan |
Pengenalan dini | Gejala umum, pengujian | Gejala pasca-penyelaman | Gejala neurologis yang parah saat muncul ke permukaan | Perkembangan cepat menjadi henti jantung, di dalam air atau saat muncul ke permukaan |
Pertolongan pertama | N/A | Oksigen permukaan | Oksigen permukaan | AED |
Diagnosis Dini | Pengujian | Pengujian neurologis | Pengujian neurologis | Periksa tanda-tanda vital |
Evakuasi | Pesawat khusus dengan perlindungan hazmat | Pesawat terbang dengan tekanan kabin 1ATA | Pesawat terbang dengan tekanan kabin 1ATA | Pemulangan jenazah |
Perawatan | Pasien berisiko rendah: bergejala Pasien berisiko tinggi: antibodi monoklonal, antiinflamasi, O2, dan ICU sesuai kebutuhan | Rekompresi secepatnya, oksigen hiperbarik | Rekompresi secepatnya, oksigen hiperbarik | Alat bantu hidup |
Kerusakan sisa | Mungkin Terjadi | Mungkin Terjadi | Mungkin Terjadi | Fatal |
Tabel 2: Mitigasi Risiko
Penyelam dapat melakukan berbagai hal untuk mengurangi risiko tertular COVID-19 yang parah atau cedera saat menyelam. Mempertahankan gaya hidup sehat dan mengelola penyakit kronis adalah kunci untuk menghindari kedua hal tersebut.
Lockdown untuk mengatasi pandemi COVID-19 dapat berdampak negatif pada gaya hidup masyarakat, termasuk aktivitas fisik dan kesehatan mental mereka. Selama ini, banyak yang tidak bisa mengikuti kegiatan yang mereka nikmati, termasuk menyelam. Tetapi bersiaplah ketika kebijakan lockdown dan pembatasan dicabut. Sebaiknya hindari menyelam untuk mengurangi faktor risiko terkait kesehatan Anda guna meningkatkan daya tahan Anda terhadap COVID-19 dan cedera saat menyelam.